Cinta dalam
Islam da peringkat keutamaannya yang tersendiri:
1- CINTA KEPADA ALLAH
Firman Allah s.w.t:
“... (Walaupun demikian), ada
juga di antara manusia yang mengambil selain daripada Allah (untuk menjadi)
sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya)
sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih
cinta (taat) kepada Allah...” (Surah Al-Baqarah : 165)
2- CINTA KEPADA RASULULLAH DAN PARA ANBIYA’
Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, ada disebut:
“Diriwayatkan daripada Anas r.a,
katanya: Nabi s.a.w bersabda: Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri
seseorang maka dengan perkara itulah dia akan memperoleh kemanisan iman:
Seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih daripada selain
kedua-duanya, mencintai seorang hanya kerana Allah, tidak suka kembali kepada
kekafiran setelah Allah menyelamatkannya daripada kekafiran itu, sebagaimana
dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam neraka.” (Bukhari: no. 15, Muslim no.
60, Tirmizi: no. 2548, Nasaie: no. 4901)
3- CINTA SESAMA MUKMIN DAN MANUSIA
“... Nabi Muhammad (s.a.w) ialah
Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas
terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya bersikap kasih
sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam)...” (Surah
Al-Fath: 29)
Ingatlah..semakin kita meniti usia ni..bukan semakin
muda ya tapi semakin tua..huhu..kita sebagai seorang remaja perlu berhati-hati
dengan mainan perasaan yang dahsyat ni..walaupun sukar untuk kita
lakukan..lebih-lebih lagi bila kita elak, ia semakin dekat dan datang
mencengkam..Janganlah kita tewas dan dimalukan oleh hawa nafsu ni..InsyaAllah
jika kita mengikut landasan yang digariskan oleh agama Islam..kita kan dapat melawannya
dan menangkis godaan ni..Wallahu A’lam…
Maka dalam meniti usia, remaja perlu berhati-hati dengan mainan perasaan walaupun merupakan perkara yang amat sukar dilakukan, apatah lagi semakin dihambat usikan perasaan, semakin ia datang mencengkam. Itulah azam kita untuk melawan nafsu dan alangkah malunya untuk kita tewas dan kita sendiri merelakan diri dibawa oleh arus yang menghancurkan.
No comments:
Post a Comment