Monday, March 7, 2011

CINTA DALAM ISLAM


Cinta dalam Islam da peringkat keutamaannya yang tersendiri:
1- CINTA KEPADA ALLAH
Firman Allah s.w.t:

“... (Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain daripada Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah...” (Surah Al-Baqarah : 165)

2- CINTA KEPADA RASULULLAH DAN PARA ANBIYA’
Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ada disebut:

“Diriwayatkan daripada Anas r.a, katanya: Nabi s.a.w bersabda: Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang maka dengan perkara itulah dia akan memperoleh kemanisan iman: Seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih daripada selain kedua-duanya, mencintai seorang hanya kerana Allah, tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya daripada kekafiran itu, sebagaimana dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam neraka.” (Bukhari: no. 15, Muslim no. 60, Tirmizi: no. 2548, Nasaie: no. 4901)

3- CINTA SESAMA MUKMIN DAN MANUSIA

“... Nabi Muhammad (s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam)...” (Surah Al-Fath: 29)

Ingatlah..semakin kita meniti usia ni..bukan semakin muda ya tapi semakin tua..huhu..kita sebagai seorang remaja perlu berhati-hati dengan mainan perasaan yang dahsyat ni..walaupun sukar untuk kita lakukan..lebih-lebih lagi bila kita elak, ia semakin dekat dan datang mencengkam..Janganlah kita tewas dan dimalukan oleh hawa nafsu ni..InsyaAllah jika kita mengikut landasan yang digariskan oleh agama Islam..kita kan dapat melawannya dan menangkis godaan ni..Wallahu A’lam…

Maka dalam meniti usia, remaja perlu berhati-hati dengan mainan perasaan walaupun merupakan perkara yang amat sukar dilakukan, apatah lagi semakin dihambat usikan perasaan, semakin ia datang mencengkam. Itulah azam kita untuk melawan nafsu dan alangkah malunya untuk kita tewas dan kita sendiri merelakan diri dibawa oleh arus yang menghancurkan.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...